Wednesday, April 13, 2016

My baby led weaning story, part 1

Udah banyak banget cerita soal metode baby led weaning, so mine, hopefully, can add one more perspective and story.

Saya telat tahu soal metode ini. Seberapa telat? Well it was as late as 'I've already bought Rp 2 million Beaba baby cook' late. *nangis di pojokan*

I am a YouTube addict, soal baby led weaning atau BLW ini pun pertama ketemu via YouTube di video-nya Rachel Weiland yang nyeritain dan memperlihatkan anaknya makan sendiri dari umur 6 bulan. Enggak disuapin. Wow banget kan?

I was speechless terus riset lebih dalam lagi soal ini. 

Enjoying his first chicken.

Riset saya muter-muter di internet. I did plan on buying some books about this method but I decided the internet sources were enough for me. Ini hasil yang saya dapat.

Ini beberapa definisi BLW 
- Baby-led weaning (BLW) means forgetting purees and weaning spoons, and simply letting your baby feed himself. (Babycentre.co.uk)


- Baby-led weaning (often also referred to as BLW) is a method of adding complementary foods to a baby's diet of breastmilk or formula. A method of food progression, BLW facilitates the development of age appropriate oral motor control while maintaining eating as a positive, interactive experience. Baby-led weaning allows babies to control their solid food consumption by "self-feeding" from the very beginning of their experiences with food. (Wikipedia.org)

Sepenangkepan saya, BLW itu memberikan makanan yang kita makan ke bayi dan membiarkan si bayi makan sendiri. Enggak diblender dan enggak disuapin. 

'Enggak disuapin' ini lah yang bikin saya kepincut sama BLW. Soalnya Pipi Bapao susah susah susah (kudu 3x) banget disuapin. Dia gerak sana sini padahal udah didudukin di baby chair. Tangannya juga rebutan sendok sama emaknya. 

Masalah MPASI ini, dari mulai masak sampai nyuapin ternyata bikin pusing. Sekarang saya ngerti kenapa orang tua pusing kalau anaknya enggak mau makan.

Ya tapi di balik frustasi-nya saya, saya pikir mungkin metode BLW ini emang pas buat Pipi Bapao, karena dia selalu rebutan makanan sama saya. (I read some babies just sit still and not reaching for their food, kayak ponakan saya baby R. Jadi buat saya metode ini cocok-cocokan. Zedd cocok pakai BLW, tapi baby R, imo, cocok disuapin.)

Awalnya waktu hari minggu, saya sama Daddy Bapao bete karena dia enggak mau makan bubur nasi yang udah kami bikin. Kami gantian nyuapin, tetep mingkem tu mulut.

The mess with dragon fruit.

Akhirnya saya iseng numpahin bubur itu di atas tray-nya. And he was so happy...at first. Langsung deh tangannya berusaha megang. Kemudian dia bete karena bubur-nya enggak bisa dipegang. Hahaha...

Sejak itu saya coba BLW. Banyak trial and error-nya. Terutama di saya, karena saya enggak baca bukunya. Kalau ada buku mungkin saya enggak perlu melakukan kesalahan-kesalahan sepele kayak:

- ngasi pisang dipotong-potong. Licin cyinnn... Pipi Bapao enggak bisa megang. Harusnya sisain kulitnya, biar dia pegang kulitnya.
- Ngukus ubi kelamaan sampe benyek. Yang ada dia bete karena enggak kepegang.

Saya share pengalaman BLW Pipi Bapao di IG saya. Terus ada beberapa teman yang japri saya tanya-tanya soal ini, ada juga yang via komen. Lha saya sendiri baru nyoba sebulan hahaha... Jadi jawaban saya ya seadanya. 

Ada yang tanya soal keselek. Kayak penjelasan sebelumnya, gag reflex bayi itu bagus. So far sih, Zedd enggak pernah keselek. Kalau gagging sih sering.

Ada yang tanya soal ngunyah padahal enggak punya gigi dan menelan. Lha ini yang saya juga masih belajar. Zedd, si gigi 2, belum faseh dua-duanya. Jadi yang biasanya dia lakukan, dia gigit-masuk mulut-kulum kanan kiri-lepeh deh. 

Terus berat badannya? Ya kurang, at least for my baby. Ini yang sekarang bikin saya galau harus campur spoon feeding atau enggak. Zedd sendiri doyan makan. So the problem must be lie on me. :(

Setelah hampir sebulan BLW, ini pendapat saya:

- berantakan BANGET!! Pengennya saya mandiin tiap abis makan.

- Deg-degan tiap Zedd gagging. Regardless, he's totally fine so far. Gagging-nya juga jarang. Soal gagging dan choking ini banyak banget videonya. Contohnya ini. Gag reflex bayi itu bagus banget kok.

- Sedih kalau bebersih dan lihat sisa makanan yang dilepeh dan dibuang banyak banget. 

+ seru, it's just so much fun seeing my baby enjoy his food.

+ kalau pergi enggak ribet, tinggal ke mini market, beli buah, kasih deh. 

+ enggak senewen nyuapin. 

--
Beberapa video yang saya lihat dan blog yang saya baca sebagai referensi:
- Rachel Weiland
- Chloe Bridge
- Katieontheflipside
- Britneyandbaby

gagging video


Of course google provides even more resources. Termasuk IG cukup dengan #blwindonesia
Lastly, I hope in part 2, I will be saying Pipi Bapao beratnya naek 1 kg... Aminnn...



No comments:

Post a Comment

Tentang Bawa Keluarga ke Belanda dengan beasiswa LPDP

  Udah hampir balik, malah baru update soal berangkat. Hehehehe…. Nasib mamak 2 anak tanpa ART ya gini deh, sok sibuk. But here I am, nulis ...