Monday, October 17, 2011

Wednesday, October 5, 2011

Ajeb-ajeb

I know it’s sounds really lame and so uncool, but I never go clubbing. Kalau di terjemahkan ke bahasa Indonesia, saya tergolong kaum culun. Dan seperti magnet, saya menarik orang-orang culun lainnya (in a good way). Jadilah saya dan teman-teman lebih banyak menghabiskan malam di warung kopi di Seturan atau di Malioboro. 


Tapi semua berubah ketika negara api menyerang. No I’m kidding, sorry I just can’t help it. It’s so funny. Kembali ke laptop, semua berubah ketika saya mengikuti program exchange dan berteman dengan orang-orang dari berbagai negara, yang herannya mereka punya satu kesamaan, doyan clubbing. Mau dari Jerman kek, Korea kek. Apa ini bentuk globalisasi? Yah apapun itulah. Akhirnya tadi malam saya clubbing for the very first time.


Tempatnya ada si daerah Clarke Quay, pusat clubbing di sini. Jadi satu area isinya kebanyakan bar dan club. Di situ juga ada jembatan yang isinya buat minum bir dan ngobrol-ngobrol. Kalau kata teman dari India, ini ide bagus karena memusatkan tempat mabuk disini, jadi mereka justru tidak bisa berbuat onar. 


Saya sendiri sudah beberapa kali kesana dan selalu minum cola dan nongkrong di jembatan, tapi belum pernah masuk ke club-nya. Ceritanya sih mau hemat, makannya memilih hari rabu yang notabene ladies night. Dasar eggak rejeki, ternyata kita datangnya telat, jadi tetap harus bayar dan ternyata muahal banget $28. Dapat 2 minuman sih, tapi kan saya enggak minum. Jadi ya duit segitu cuma buat cola 1 gelas, kupon minuman satu nya saya berikan ke teman yang kayaknya kok lagi ‘haus’. 


Begitu masuk, hwaaa….. gelap, kabut, dingin, terus teman-teman saya yang kayaknya enggak mau rugi itu menghabiskan sekitar 85% waktu di lantai dansa. Buset dah, kayak enggak ada capeknya. 


Kesan berikutnya adalah cowok-cowoknya, agersif banget. Mulai dari megang tangan, cium tangan, sampai yang membuat saya bengong…… Untungnya saya ditemani teman-teman yang menjaga saya dan teman cewek lain. Jadi ya asik-asik aja. Karena cowok-cowok ini juga saya jadi harus nempel sama teman-teman saya. Ditinggal ke toilet aja saya gelisah. Enggak berani liat kemana-mana, soalnya banyak mata yang ngajakin kontak, yang bisa dipastikan kelanjutannya. Enggak mungkin kan cuma kontak mata doank.


Pemandangannya juga enggak kalah heboh, terutama buat kelas teri macam saya ini. Hwaaaa…. yang biasanya disensor di berbagai macam media bisa dilihat disini. Salah satu yang bikin bengong itu waktu ada cewek berdiri sambil ngobrol sama teman cowoknya, eh pantatnya dipegang gitu sama cowok lain, terus si cewek itu santai aja ngobrol. Haaazziinnnggg….. Gilanya itu cowok pegang pantat, menyapa saya terus ngajakin gabung minum bareng dia dan teman-temannya. Wah saya langsung merinding geje gitu. Terus ngabur deketin teman-teman saya di dance floor. Sejak itu, saya enggak berani jalan sendirian. Enggak enak juga sih sama teman-teman. Saya kan enggak mau mereka ribet nungguin dan ngejagain saya, yang sayangnya memang jadinya begitu, sorry guys….. ):


Ada juga cowok-cewek yang dance nya hot abis. Dasarnya saya kampung, saya sampai berhenti joget terus bengong gitu melihat mereka. Herannya mereka enggak sadar tuh kalau diliatin. 


Secara general sih, saya enggak bisa terlalu menikmati, secara saya enggak minum dan musiknya juga, buat saya, kurang ajeb-ajeb (ngeles dink, sebenernya karena muahal abis entrance fee nya). Dan memilih sebuah club di luar negeri sebagai tempat pertama buat clubbing sama sekali enggak ada di rencana saya. Dari dulu sih saya cuma membayangkan bakal masuk club di Yogya dulu, dengan analogi bego-begoan bahwa karena Yogya kota sederhana, clubnya juga sederhana. 


Tapi kalau kenyataannya saya justru langsung merasakan club yang isinya bule-bule, yoweslah, bejane. Entah ini efek bagus atau jelek, tapi jadi penasaran pengen masuk club di Yogya. (;

Monday, October 3, 2011

Turning 2x years old.

When I was accepted in this exchange program to NUS, I realize that I would spend 3 special moments abroad, fasting month, ied day, and my birthday. Therefore I didn’t expect anything to happen. All my friends that participated in this exchange program stays in U-town,while I’m here in PGPR. Popo would come on October 8th. Mama, papa, and sipa were definetely couldn’t fly all the way here. And as it already destined, my birthday this year was on monday. 


So I already said to my self, even before I got here, it’s just gonna be a normal monday this year. Who would’ve thought that I actually got a surprise.


It was 11 o'clock when I decided to go to bed. One hour later, someone knocked and screamed “maintanance!!” I was about 50% awake, other half was still somewhere dreaming. When I open the door, and there they were


Ankur, Soo, Nurman, Robert, Patrick, Wai yan, Nadine, Jay, Richard,…. yeah, that’s all I guess. I needed like 1 minute to fully awake and I just realize they gave me a surprise and a plastic bag full of pink snacks.


I know that it’s not romantic, with the plastic bag and the snacks. But the fact thay they gave me this surprise and already realize my favorite color are more important. Well it small things that matter.


I used to be a skeptical person. I don’t believe that any kind of relationship, either it’s friendship or love, can be built in a short time. But based on what happened last night, maybe some friendship can really be built just within 2 months.





Full birthday card. Love them all……





Turning 2x years old. Gifts from Soo, Wai yan, Nurman, Robert, Richard, Jay, Ankur, and Patrick….. 

Tentang Bawa Keluarga ke Belanda dengan beasiswa LPDP

  Udah hampir balik, malah baru update soal berangkat. Hehehehe…. Nasib mamak 2 anak tanpa ART ya gini deh, sok sibuk. But here I am, nulis ...