Tuesday, July 18, 2017

Barang-Barang Bayi yang Kepakai dan Enggak Kepakai

Zedd udah balita, jadi saya udah bisa bilang saya khatam ngurusin bayi newborn. Alhamdulillah, 1 step parenting terlewati dan Zedd masih sehat walafiat. 

Karena udah khatam, sama mau share pengalaman saya tentang beberapa barang bayi yang kepakai dan enggak kepakai. Semoga postingan ini membantu buibu yang sekarang lagi hamil.

This postingan also dedicated to my friend who's pregnant right now. ☺

So, do not invest on these items.
- baby crib
I think i speak for almost everybody when i said every moms want their baby to sleep in the crib.

Saya pun paling excited sama baby crib/baby box waktu hamil. Ini barang pertama yang saya browsing dan beli. Saya juga mikir pokoknya baby nanti harus tidur di crib. Enggak boleh co-sleeping.

Ternyata oh ternyata, enggak bisa. Apparently not all baby bisa/mau tidur sendiri. Ini karena saya bandingin Zedd sama Hanhan. Zedd nangis kalau ditaruh di crib nya. Tapi Hanhan anteng aja.

My suggestion, sewa dulu aja lah. Lihat apakah baby tipe yang bisa tidur sendiri atau harus co-sleeping. 

Jangan mikir "ah, nanti kan bisa sleep training." Karena sleep training juga enggak bisa buat semua bayi. Again, Zedd as an example. Sampe berdarah, literally, gara-gara sleep training dan masih belum berhasil.

Next suggestion is to use playpack instead of baby crib yang dari kayu. Dari postingan ini, saya cerita gimana akhirnya saya berhenti CIO karena Zedd nangis heboh kepentok kayu, sampe berdarah. And I already put bumper lho.

Waktu Zedd umur 8-9bulanan. Dikelilingi bumper pun tetep aja kejeduk. 



- infant car seat 
Oke, ini bakal jadi ilegal di luar negeri karena di beberapa negara, yang developed tentunya, bayi keluar rumah sakit itu harus pakai car seat. Tapi di Indonesia sih enggak ada aturannya, CMIIW.

Alesannya mirip-mirip sama baby crib. Enggak semua bayi mau ditaruh di car seat. Alasan kedua, karena cuma sebentar dipakainya dan harganya mayan.

Alasan ketiga karena ada artikel ini. Ternyata enggak boleh lama-lama, cuma boleh setengah jam. 

And, lebih gampang nyusuin kalau enggak di car seat. 

Kalau mau pakai car seat, mending sekalian yang bisa buat toddler sampai kid nanti. But not the infant one, IMO.


-Toiletries
Alhamdulillah banyak yang sayang sama Zedd. Kami dapat banyak kado lahiran, termasuk toiletries. Sampai sekarang umur Zedd 23 bulan, saya masih punya cadangan bedak bayi sampe 3 bedak, yang gede pula. 

Of course enggak semuanya bertahan23 bulan. Sabun, shampo, cologne, itu paling cepet habis. Bedak, hair lotion, baby oil, diaper cream, dan lotion, itu termasuk yang irit. 

Tapi secepet-cepetnya, tetap bisa bertahan sampai 2-3 bulan dari toiletries hadiah. 

Syaratnya apa? Enggak picky. Saya bukan orang yang picky, even for my firstborn. Sabun is sabun. Bedak is bedak. Jadi merk apapun juga saya pakai. Ada cussons, johnson n johnson, pigeon. Semua saya pakai. Alhamdulillah kulit Zedd juga tambeng, jadi enggak ada reaksi alergi.


- Earmuffs 
Alasannya masih sama, belum tentu bayinya mau dan belum tentu butuh. Zedd naik pesawat pertama sekitar umur 9 bulan (kalau saya enggak salah inget) dan sampai sekarang dia anteng kalau take off-landing. 

Again, tiap bayi beda-beda. Lebih baik nyewa dulu buat memastikan tipe anak kita itu yang kayak apa.


- Baby bumper
Selain harganya yang mahal, pengalaman saya nunjukkin bahwa bumper ini enggak safe-safe banget. Buktinya, Zedd tetep terluka waktu sleep training/CIO. Liat aja foto di atas.



Do invest on these items
+ Baby carrier
Tapi cari yang udah ada infant insert nya yah. 

Ergo itu infant insertnya terpisah. Meanwhile Boba udah include infant insert. That way, bisa lebih hemat. 

Gendongan ini penting karena sooner or later akan ada masanya saya harus bawa Zidane pergi sendirian, tanpa Eyang, tanpa Popo, apalagi nanny yang saya enggak mampu bayar. ðŸ˜£

When that happens, I need my two hands. Buat angkat belanjaan, stroller, dan kawan-kawannya lah. Jadi gendongan modern ini penting banget. 

Bisa aja sih pakai jarik dan tangannya bebas. Kayak Nyai (mertua Sipa) kalau gendong Hanhan. Tapi kayaknya enggak semua orang bisa pakai jarik kayak Nyai. Itu emang #jarikgoals deh.


+ Daster yang bukaannya sampe tengah
Karena kayaknya enggak ada daster menyusui, beli lah banyak-banyak daster yang kancingnya sampai tengah. 

First time breastfeeding is rough. I was alway hungry, it was painful, I sweat every time I breastfeeding. Intinya lusuh suh suh.   Jadi punya stok daster itu ngebantu banget.

Kadang newborn juga gampang banget kena rash di bagian bokong. Kalau udah gitu, saya and Yang Uti enggak tega pakein popok. Karena pake popok kain, Jadi ya basah kemana-mana. Thus, the daster...


Stylish nursing dress
Setelah beberapa bulan, breastfeeding will turn from the most painful activity into the happiest moments. And when that happens, life will be so much easier.

Kalau ke mall atau ke rumah sakit atau kemana lah, jadi gampang. Enggak perlu bawa botol, susu, dkk. Cukup buka baju kelar. Anak nangis-nangis rewel, buka baju, kelar. Dan ini akan berjalan cukup lama. ASI kan dianjurkan sampai 2 tahun.

Jadi belilah baju-baju menyusui yang cakep-cakep. Alhamdulillah, sekarang buanyak banget yang jual dan cepet banget sold out. Mayan buat dipakai selama 2 tahun. Lagian, kalau faktanya dibalik, apa mau pakai baju berkancing terus selama 2 tahun? 

Apron menyusui memang bisa jadi pilihan, tapi enggak semua bayi mau ditutupin pakai apron menyusui, like my baby boy. Nursing room juga enggak selalu available. Jadi nursing dress is a must. 

Jangan lupa stok 1-2 biji buat kondangan. Rempong bok kalau kondangan pakai dress biasa yang resleting belakang. Saya pernah pakai, terus pas nyusuin jadi harus buka baju and ngumpet di mobil. 

My favorite itu @mamayara, @d_amora_nursing_wear, and @matroishka. Ada juga yang bagus but too expensive for me kayak @nyonya_nursingwear. Duh Nyonya itu koleksi kondangannya lucuuuu. Sayang saya enggak mampu beli.

Saya pernah beberapa kali pakai baju menyusui dan temen kantor nanya beli dimana. Padahal mereka belum menikah. Hehehehe... mereka kira it's just a regular cloth. Beberapa saya pajang di akun IG saya @nadiasarasati.


+ Stroller 
Stroller ini buat jangka panjang, jadi pastikan pilih yang cocok dan bagus. If I could give more suggestions, pilih beberapa stroller yang populer. Ibarat mobil, pilih yang Avanza gitu. Biar gampang dijual. 

Stroller Cocolatte ini udah pindah tangan ke temennya Popo. Semoga berguna.


Saya punya stroller yang lumayan populer, Cocolatte Spin R. Sering papasan sama orang yang pakai itu. Pas dijual juga alhamdulillah gampang. Sekarang sih pakai Combi, yang belum pernah ketemu kembarannya. Moga-moga nanti gampang kalau dijual. 

Oiya, yang mahal belum tentu yang cocok loh. Ada hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum beli stroller dan tiap orang butuhnya beda. Lengkapnya saya share di sini dan di sini.


+ Selimut
Selimut itu lumayan bulky. Saran saya pilih yang tipis dan harga terjangkau. Terus beli beberapa sekaligus. Buat saya, harus ada 3 selimut stand by, rumah, stroller, mobil. Selain itu ya harus ada back up nya kalau dicuci. 

Memang sih 5-6 selimut buat 1 bayi itu kayaknya banyak yah. Kalau mau, bisa aja pakai 1 tapi dibawa kemana-mana. And believe me, enggak gampang loh bawa-bawa selimut gitu. Sering lupa.

Oiya, saya enggak beli yang muslin dengan harga fantastis itu ya, sekitar 300-400ribu. My baby's happy enough with his cheap and decent blankets.


Enggak ada selimut, sarung pun jadi. Yang penting anget. Meanwhile, selimut ijo itu kado dari teman yang ternyata malah jadi favorite Zedd. Bahkan sampe suka berebut sama temennya di daycare.


+ Booster seat/baby chair
Terlepas dari si anak mau makan di booster seat atau enggak, saya ngerasa tempat duduk ini harus ada di rumah. Pengalaman saya, Zedd mau aja duduk dan makan, terutama waktu awal MPASI. Setelah bisa jalan, lain lagi ceritanya.

Tapi tetap ada waktu-waktu dia belajar makan dan butuh kursi ini. Akan ada juga waktu dimana saya butuh Zedd untuk diem sementara saya cuci piring, nyapu, dkk, dan dia bisa didudukin di kursi ini sambil disebarin snack kayak Yummy Bites, buah potong, atau finger food. 

Jaman masih doyan makan. Sekarang udah susah. Huhuhu... :(

Begitulah kira-kira yang bisa saya tulis. Peralatan bayi sebenarnya masih banyak banget. Diakui atau enggak, tetep ada barang yang kepakai bentar tapi harus beli banyak, kayak sendok plastik buat makan di awal-awal MPASI. Atau perlak yang buanyak banget pas awal-awal lahir dan kemudian enggak dipakai setelah 6 bulanan. In my opinion, beberapa hal emang enggak bisa dihindari ya. hehehe... Hope it helps.

Saturday, July 15, 2017

Cerita Menyapih 2, What Happened to My Body

Selama ini kalau cerita soal menyapih, biasanya fokus ke si anak yah. Termasuk cerita menyapih saya sebelum ini.

Tapi, makin kesini, makin berasa efek berhenti nyusuin ke diri saya sendiri, both mentally and physically.

Ngomongin yang mental atau psikis dulu ya. Ngerasa sedih itu pasti. Dulu santai aja kalau pergi karena tinggal buka baju (duh konotasinya negatif amat yak). Enggak perlu bawa susu, beli susu, botol dan perintilannya.

Di Bandara Ahmad Yani, Semarang.


Sekarang, saya selalu bawa botol 1 dan susu UHT yang 250 ml. Masih berysukur sih karena Zedd enggak masalah minum susu suhu ruangan. Jadi enggak perlu termos atau pemanas.

Masih ke perubahan mental, saya mulai unfollow toko-toko baju menyusui di IG. Lha, buat apa? Malah bikin inget... (belum move on ceritanya). Satu persatu yang muncul di feed saya, saya unfollow dengan berat hati. Nanti waktu Zedd punya adik, (amin) saya  akal follow lagi.

Sekarang masuk nursing room juga rada sedih gimanaaaaa gitu. Dulu masuk buat nyusuin dan ganti popok, sekarang cuma ganti popo doank. Apalagi tiap masuk, pasti liat orang nyusuin kan.

Nah, ke fisik ini lumayan banyak perubahan setelah berhenti nyusuin. Pertama masalah payudara saya. Dari jaman sekolah dulu, payudara saya ini selalu sakit. Seperti kalau mau menstruasi. Tapi saya ngerasain ini sepanjang waktu. Cuma kalau mau mens, bisa lebih sakit lagi.

Karena Mbah Putri saya meninggal karena kanker payudara, dari SMA saya udah rutin ngecek ke beberapa tempat dan enggak pernah dapat jawaban, kenapa PD saya ini sakit/kenceng/ngilu terus.

Lha sejak hamil, lairan, nyusuin, PD saya ini enggak sakit lagi. Ya nyusuin emang sakit, tapi sakit luarnya. Beda kan ya sama PD sakit pas mau mens.

Ternyata rasa sakit ini balik lagi setelah saya berhenti nyusuin. Walah-walah...

Perubahan fisik kedua, apalagi kalau bukan... BERAT BADAN!!! Dari dulu saya tipe yang males olahraga tapi lumayan menjaga porsi makan.

Semenjak hamil di tahun 2014, praktis saya enggak jaga makan dong. Apalagi waktu itu dokter bilang berat badan bayi kurang, saya jadi makin semangat makan.

Sekarang 2017, jadi udah 3 tahun saya blas enggak jaga makan. Setelah stop menyusui sama sekali, keliatan banget berat badan saya nambah. Walaupun enggak ada timbangan, jeans dan baju enggak mungkin bohong kan? Sekarang saya mulai ngurangin makan dan itu susaaaaah banget. Lha gimana, 3 tahun lho bebas makan.

Sejak bebas nyusuin, saya pun bebas eksim. Entah kenapa, sejak lahiran dan lancar nyusuin, saya kena eksim. Lumayan parah dan menguras tenaga+dompet. Tapi alhamdulilah, semakin Zedd ngurangin nyusunya, eksim saya perlahan hilang.

Tangan kayak melepuh. Kena apapun sakit, air, telon, sabun, tisu basah. 


Yah, mau eksim separah apapun, emang enggak akan ngalahin nikmatnya menyusui sih. Lucu ya? Saya dulu benci banget nyusui, karena sakit yang luar biasa. Tapi sekalinya bisa, malah susah buat move on.

That's a wrap. Kalau diinget lagi, awal-awal menyusui itu rookie banget dan endingnya menyenangkan banget. Moga-moga waktu adeknya Zedd akan lebih lancar. Jadi dari awal udah happy. Amin.

Friday, July 7, 2017

Review Spiderman Homecoming

Just watched Spiderman Homecoming during a press screening a couple of days ago as part of my work, and I couldn't be more impressed. So I decided to review a movie for the first time in my blog. This contains spoilers.

Throughout my whole life, I've watched 3 Spidermans, Tobey Maguire, Andrew Garfield, and Tom Holland. And I have to say that Tom is my favorite. The main reason is really personal though. Because, finally, Peter Parker doesn't live such a tragic life.

In the first film I saw, Spiderman (2002), Peter lost his parents and Uncle Ben, so he always looked sad (at least for me) or gloomy, which was totally the opposite of Spiderman who I found funny and cheerful, especially when he fought his enemies. Just compare the fighting scene of Spiderman with Captain America, then you'll see how Spiderman can turn the fightings scene into something bubbly, instead of scary.

The second movie, The Amazing Spiderman is even sadder. Not only Peter lost his Uncle Ben (and obsessed to find the killer), he also lost her girlfriend, Gwen, whom also lost her father.

There are 2 The Amazing Spiderman movies and so many people just die -Uncle Ben, Gwen's father, Gwen. In addition to that, I can't forget the scene when Aunt May cried cause she had to take classes to be nurse and had to study with younger students so Peter could go to college. Deaths and financial problem, Peter just can't catch a break.

Sebelum nonton mejeng duluuuu... (photo was taken by me)


And finally, in the new Spiderman Homecoming, Peter's life is not that tragic. He still lost his Uncle Ben, though the movie doesn't explain how. But Aunt May is so hot and doesn't seem to have trouble financially.

Though many people don't like the portrayal of younger Aunt May, played by Marissa Tomei, for me it just make sense. Peter is an orphan, and he needs someone to raise him like parents, and someone to be his friend, like his uncle. Aunt May, in Homecoming, is both.

There were scenes where Aunt May helped Peter picked suits and learn how to dance. She also dropped Peter to Liz's party and, again, taught him how to talk with girls. This would be impossible in the previous installments.

Other scene was the one in the restaurant, when May joked about larb to cheer Peter up. This hot cool fun aunt is what Peter needs, especially after he lost his loved ones, don't you think?

The appearance of Ned as his best friend makes this Spiderman more fun. Remember the 2002 Spiderman when Peter's best friend, Harry Osbourne turned into Goblin? Not a good friendship. While the 2012 Spiderman, Peter simply had no friends at all, except for Gwen Stacy.

Besides hot Aunt May and funny Ned, It's really refreshing to see MJ (Michelle Joan) played by Zendaya in a new persona. Not because she's black (the last Fantastic Four movie presents black Johnny Storm), but cause this MJ is smart and quirky. So different from Kirsten Dunst's version, in which MJ is an actress. She and Peter is not really close in this movie, but how many couple really hit it off right from the start? Take it from me, who married my high school sweetheart. It just makes is even more special and I honestly can't wait for the sequel to see MJ and Peter realtionship change.

Spiderman Homecoming also highlighted that Peter Parker is a teenager and teen makes mistakes... a lot.

From small things, like losing his backpack, to the big one, like when Spiderman accidentally splits a ship in half. Fortunately, he has his guardian, Iron Man.

Every time Spiderman causes big trouble that threatens other people's life, Iron Man will come to the rescue. Iron Man always save the day that I unconsciously waiting for him to save Spiderman again during the last fight. Of course it doesn't happened. Because, as many teens do, they learn from their mistakes.

After asking for help and no Iron Man coming, Spiderman pushes himself to the limit. And he beat Vulture without help from Iron Man or other superheroes.

In the end of the movie, Peter refuses Tony Stark's offer about becoming an Avenger. He'd prefer to become friendly neighborhood superhero, because somebody needs to take care common people. It's trus and, again, make more sense as Peter is only 15 years old. He's not ready to fight to save the world, yet. For now, New York is big enough for him.



Tentang Bawa Keluarga ke Belanda dengan beasiswa LPDP

  Udah hampir balik, malah baru update soal berangkat. Hehehehe…. Nasib mamak 2 anak tanpa ART ya gini deh, sok sibuk. But here I am, nulis ...