Tuesday, June 6, 2017

Cerita Menyapih yang Enggak Seru

Just realized that I never really talk about weaning. Abis, ceritanya enggak seru. Saya juga agak kaget, setelah drama menyusui yang panjang, saya kira akan ada drama berhenti menyusui. I was wrong.

Sedikit flashback, I was exclusively breastfeeding Zedd for 6 months dan saya lanjutkan sampai semampu saya. Nah, ada yang salah kaprah soal asi eksklusif 6 bulan ini. Atau memang ada 2 'aliran' lah. Saya dulu mikir asi eksklusif itu definisinya anak cuma boleh dikasi susu ASI dan bukan susu formula atau susu lainnya.

Ternyata maksud eksklusif 6 bulan itu, ya selama 6 bulan cuma asi tok. Abis itu anak dikasih MPASI. Di masa ini, udah enggak eksklusif lagi. Hal ini kadang bikin saya miskom waktu imunisasi di posyandu. Waktu saya bilang asi eksklusif di usia 8 bulan, bidan mastiin lagi, "jadi cuma asi aja? Belum makanan lain?" Jelasnya di artikel ini.

Susu Zedd tetap ASI sampai usia 10-11 bulan. Waktu itu saya mulai kerja dan Zedd mulai ditambah susu formula karena ASIP (asi perah) saya enggak cukup. Dari awal, saya emang bukan tipe ibu ber-ASI banyak, atau pompanya yang kurang manteb, I don't know. Yang jelas dari dulu kalau dipompa emang enggak pernah banyak. Tapi karena saya waktu itu stay-at-home-mom, ya nyusuin langsung dan somehow cukup.

Jadi fakta ASI selalu cukup (kalau nyusuin langsung) itu emang bener. Tapi kalau dipompa, lain lagi ceritanya, at least for me.

Anyway, saya enggak nganggap Zedd 'kena' sufor. In my opinion, Zedd tetep ASI dan konsumsi MPASI yang di dalamnya ada sufornya. Ya kan? Hehehehe...

Oiya, Zedd tetap nyusu saya terus kalau saya pulang kantor dan tetap minum ASIP sekitar 100-200 ml/hari. Tiap hari dia konsumsi 1-1,2 liter susu. Jadi sisanya dari sufor. Di usia 12 bulan, sufor saya ganti susu uht merk Ultra. 

Nah, setelah flashback yang panjang, saya mulai cerita menyapihnya. Saya sebenarnya belum niat nyapih Zedd sebelum 2 tahun. Tapi kondisinya ternyata enggak ideal.

Waktu usia Zedd sekitar 14 bulan, Popo kena cacar. Waduh! Mana saya juga belum pernah kena cacar lagi. Takut Zedd ketularan dan kebetulan ada Yang Uti and Yang Kung, Zedd ngungsi ke unit apartemen sewaan eyang selama seminggu. Zedd bobo sama eyang, sementara saya ngurus popo sambil jaga kondisi biar enggak ketularan.

Kata Uti sih, awalnya agak susah, tapi dia cuma nangis dikit terus tidur. Wah, no drama? Apa karena saya enggak ada disitu, jadi dia tau percuma juga nangis-nangis. Untungnya Zedd enggak minta nenen eyang. Cause I heard that kind of story. 

Habis Popo sembuh, ya semua balik normal, tetep minta nenen. Tapi saya perhatiin, slowly but sure, Zedd mulai bisa tidur tanpa nenen. Awalnya jarang, tapi makin lama makin sering. Dalam seminggu, ada 2-3x dia bisa tidur setelah nyusu dari botol. Itu usia sekitar 15-16 bulan.

At that time, saya sebenernya sadar, Zedd udah siap disapih. Tapi, kayak banyak cerita, saya yang enggak siap Zedd berhenti nyusu. 

Sampai bulan Mei lalu, waktu Zedd usia 19 bulan, saya dapat tanda lagi. Payudara saya udah lamaaaaaaa enggak pernah 'kenceng.' Dulu walaupun dipompa dikit, tapi tetep kenceng. Awalnya tiap 3 jam, mundur jadi seharian. Dan akhir-akhir ini, enggak lagi. Padahal Zedd masih nenen rutin, apalagi kalau weekend. Terus saya iseng pencet, eh enggak keluar apa-apa. 

It forces me to admit, Zedd udah enggak butuh ASI saya lagi (karena ASI kan based on supply and demand), dia cuma ngempeng.  And it's time to stop. Mulai dari situ, di usia 19 bulan, saya bener-bener stop nyusuin. Sedih sih. Tapi harus realistis. Saya enggak mau Zedd kelamaan ngempeng saya sampai gede. 

Zedd udah di Jogja 2 minggu dan alhamdulilah aman-aman aja. Dia bisa bobo tanpa nenen. Mungkin ini namanya self-weaning.

Saya sendiri masih agak sedih dan belum mau move on. Buktinya saya masih selalu belu baju nyusuin dengan dalih, jaga-jaga kalau kepepet dia rewel dan butuh nyusu. But it's been a hell of journey and I am so so happy to breastfeed my baby exclusively for the 6 months and continue for the next 13 months.





Bye bye breastfeeding... :(

No comments:

Post a Comment

Tentang Bawa Keluarga ke Belanda dengan beasiswa LPDP

  Udah hampir balik, malah baru update soal berangkat. Hehehehe…. Nasib mamak 2 anak tanpa ART ya gini deh, sok sibuk. But here I am, nulis ...