As written in earlier post, long weekend kemaren saya liburan bareng keluarga Sipa, total berempat sama dua bayi (Zedd dan Hanhan). Kami pakai 2 mobil.
Walaupun perjalanan lancar, liburannya enggak perfect. But I still had fun. Banyak baca buku Naked Traveler-nya Trinity bikin sadar kalau liburan itu enggak harus semua-mua nya perfect. Justru kejadian-kejadian yang enggak enak itu jadi cerita lucu.
Awalnya kami udah seneng tuh karena perjalanan ke Bandung lancar. Rencananya kami mau ke Floating Market, tapi masih jam 5 pagi waktu kami nyampe Bandung. Di Google, itu market baru buka jam 9. Yauda lah kami ke Tangkuban Perahu dulu.
Dodolnya... ENGGAK ADA YANG BAWA CASH DONK!!! Kebiasaan di mana-mana debit sih. Atm juga kami lewatin aja gitu dengan santainya.
Keluarga saya bawa Rp 150 ribu, Sipa kayaknya Rp 200 ribu. Tiket masuk Rp 95 ribu in total (mobil+2 orang). Untung bayi enggak dihitung. Terus kami beli topi lucu Rp 50 ribu. Topi nya sih enggak harus, tapi bayi-bayi lucu banget pake itu... Masa enggak dibeli?
Kebayang kan sisanya berapa? Mana kami doyan jajan lagi. Akhirnya saya cuma jajan jagung 1, bagi dua sama Daddy. Padahal di cuaca dingin gitu, laperrr...
Kebodohan selanjutnya itu adalah saya pakai celana pendek. Soalnya saya enggak kepikir mau ke Tangkuban Perahu. Perkiraan saya, kami bakal langsung ke Lembang atau jalan-jalan di Bandung.
Haduhhh jadi dingin banget... Ada sih mbak-mbak yang pakai crop top sama short. Wow... Mau ke pantai apa ke gunung, mbak?
Jam 8an kami turun ke Floating Market di Lembang, setelah galau mau ke situ atau Farm House.
Akhirnya pilih Floating Market karena dari riset internet, Farm House banyak mainan dan atraksi buat anak-anak (bukan bayi) kayak naik kuda poni gitu.
And it turned out to be a ZONK. Saya enggak tahu saya yang kurang gaul atau emang disana informasinya kurang, tapi saya bingung gimana sistemnya di Floating Market ini.
Kurang informasi itu bikin kami salah milih tempat duduk. Kami duduk di pinggir danau yang deket pintu masuk, lha kok floating marketnya itu ternyata di belakang to?
Waahhh kami jadi pegel bolak balik. Apalagi bawa bayi. Sebenarnya kepikiran buat makan di area floating market, tapi kami udah keburu pewe di deket danau.
Saung itu juga lebih tenang, jadi para bayi bisa disuapin dengan tenang. Kalau di area makan Floating Market, haduh, beneran kayak kantin kantor kalau jam makan siang, PENUH dan bising!!!
Menutup kesialan siang itu. Kami kehujanan. Huhuhu... Saya sama Sipa lagi nunggu para cowok jumatan. Eh ujan. Karena bawaan banyak, mulai dari bayi, makanan, minuman, dll, kami memutuskan tunggu di saung aja.
Wrong decision... karena hujan justru tambah deres dan semua di dalam saung itu basah. Termasuk kami yang berusaha nutupin para bayi.
Saya basah sih bisa dikeringin, tapi sepatu boots saya dari kulit (baru tahu juga ini kulit, kirain suede), trus tas Kate Spade saya, gendongan Ergo, huhuhu...
Akhirnya Papa Hanhan datang dari masjid, trus dia lari menembus hujan ke restoran yang jaraknya 10 meter-an dari saung buat minjem payung.
You know what, they didn't have one. Walah... Tempat terbuka gitu, I'd expect them to provide umbrella. Disuruh beli atau disewain enggak apa-apa deh.
Akhirnya kami nunggu lagi dan Daddy datang bawa payung sama jas hujan. Alhamdulilah.
Katanya dia beli waktu perjalanan balik dari masjid.
Terus dengan 1 payung dan 1 jas hujan itu, kami gantian bawa bayi dan barang. Terus begitu sampe mobil, UJANNYA BERHENTI DONG!!! Hahahaha... Ketawain aja lah, biar enggak stres.
And as the cherry on top of our misery, kami meninggalkan semua makanan yang kami beli, beberapa malah belum sempet kami sentuh. Soalnya kami udah capek bolak balik saung-parkiran karena jauh. Kami juga sibuk ganti baju bayi-bayi dan baju kami sendiri. Lha basah semua.
Bubye cakwe, mendoan, pisang keju...
Lesson learned deh. Next time ke Floating Market saya udah tahu harus gimana:
- langsung aja ngacir ke belakang yang bagian food court nya. Di sana juga ada penukaran uang ke koin (yang nantinya dipakai buat beli makanannya) dan penukaran voucher minuman. Loket yang di area entrance antri.
- Duduk di area food court aja. Pemandangannya enggak seindah yang di pinggir danau. Tapi gampang kalau mau nambah/beli makanan.
- Bawa payung. Yuk mariii...
No comments:
Post a Comment