The car seat dilemma

Kayak judulnya, intinya soal dilemma mau menggunakan car seat atau enggak waktu kami jalan-jalan naik mobil?

Beda sama di luar negri yang pakai car seat itu diatur undang-undang (I believe you will be fined if you bring a baby in a car without using a car seat), di sini kan enggak. 

Terus perdebatannya jadi beralih ke keamanan vs kenyamanan.

Kebetulan di keluarga besar kami lagi ada 2 bayi, baby Zedd sama baby R. Yup saya dan adek saya satu-satunya  Sipa, lahiran beda sebulan doank. 

Karena sekarang di keluarga kami ada 2 bayi dan 3 ibu (saya, Sipa, sama mama kami si Eyang Uti). 3 ibu dari 2 generasi yang punya cara membesarkan anak beda-beda. 

Salah satunya soal car seat ini

Adek saya pro car seat. She did some research and she believes that using a car seat is a must for baby R's safety. 

Keamanan car seat ini maksudnya bukan cuma aman pas mobil jalan tapi juga pas, naudzubillah, mobil nabrak atau nge rem mendadak atau sejenisnya. 

Meanwhile, Yang Uti sama Yang Kung, being parents in the 90s, berpendapat kasian bayinya. Bayi yang di car seat, apalagi newborn, kan belum bisa tegak punggungnya. Praktis badan para bayi jadi agak melengkung. Whereas, Yang Uti ngerasa bayi itu paling nyaman yang gegoleran alias terlentang.

Saya sendiri masih in-between. Harganya sih beragam, tapi kalau buat safety dan kenyamanan bayi, enggak mungkin juga beli yang paling murah. Hal lain yang agak memberatkan saya, car seat ini ada 4 tahap dari newborn sampe toddler. Jadi idealnya kita beli car seat 4x, widih...

Karena bayi itu enggak bisa dimarahin, saya menghindari beli car seat ini sebelum testing alias nyewa. Sedih aja kalau udah beli, eh ditaro situ, dia nya nangis.

Saya pun nyewa car seat newborn di daerah Timoho seharga 50 ribu/bulan. Selain dipakai perjalanan sehari-hari ke mall atau rumah sakit, saya juga tes car seat merk baby does ini ke Purworejo, waktu ketemu mbah buyut Baby Zedd. 

Zedd happy di car seat. Enggak lama habis itu, dia nangis sih. 

Pros:

-safety

-yang newborn ini bisa dibawa jadi basket gituh. Jadi pas makan enggak perlu gendong. 

-tangan si ibu bebas selama di mobil. Kalau gendong terus selama perjalanan ya mayan pegel juga.

Makan bakso di Krendetan, Purworejo.

Cons:

-kasian juga sih. Walaupun Zedd dan R sampe tidur, tapi kok kepalanya kayak teyeng.

Baby R bobo, thanks Sipa for letting me use this photo.

-makan space di mobil. Jadi si bayi dapet 1 seat sendiri yang enggak mungkin di dempet-dempet. 

-sayang duitnya kalau buat newborn. Di Wijaya harganya berkisar Rp 300-400ribuan (bisa lebih) dan waktu Zedd umur 2.5 bulan udah enggak cukup. 

Diskusi car seat ini ujung-ujungnya adalah para bayi mau pakai apa pas pindahan Jogja-Jakarta. 

Setelah melihat penggunaannya di perjalanan Jogja-Purworejo, saya enggak tega sama Zedd. 

Pertimbangan lain saya coba samain sama diri sendiri aja. Kalau saya di-strap lama di tempat duduk, pasti pegel juga. Akhirnya saya mulai dengerin ide nya Yang Kung.

Yang Kung pengennya kasur yang diganjel sana sini pakai bantal dan guling. Jadi bayi nya enggak akan jatuh atau kebentur. Of course if something to happened (knock on woods), the baby wouldn't be as safe as if he is in a car seat. 

Kasur tatanan Yang Kung. Bawahnya ada dus/toples/bantal, jadi kasurnya datar.

Perjalanan Jogja-Jakarta berjalan mulus, Alhamdulilah. Zedd pake kasur dan baby R pakai car seat. Mereka berdua aman-aman aja sampai Jakarta.

Di Jakarta pun, saya dan Sipa tetap beda pola. Sipa langsung ngacir ke Pacific Place beli car seat Combi yang bisa mengcover 2 stage sekaligus (newborn-infant). 

Saya gendong Zedd manual tiap di mobil. Alasan saya sih simpel aja, saya pengen nyusuin di mobil, jadi di tempat tujuan Zedd tidur kekenyangan. 

Sampai sekarang usia Zedd 5.5 bulan dan saya mulai susah gendong manual. Dia tambah panjang. Kalau digendong, kepala kejeduk kopling atau kejeduk pintu. Kalau didudukin hadap depan dia heboh mukul-mukul dashboard. 

Karena saya masih suka pola "nyusuin di mobil-supaya tidur di mall-emaknya bebas refreshing" saya minta bantuan Yang Kung buat bikin sistem kasur itu di mobil kami. 

Pada akhirnya saya masih dilemma masalah car seat ini. Saya jelas enggak akan menggunakan car seat newborn atau infant selama masih menyusui eksklusif.

Mungkin nanti kalau Zedd udah MPASI dan udah bisa duduk tegak (plus nunggu bonusan-THR), bisa jadi saya luluh juga beli car seat.

Yang jelas Zedd sama baby R sekarang aman-aman aja, pakai car seat atau enggak, sadly kok saya belum liat a huge major differences. Kecuali ya ada sesuatu (knock on wood again), pasti aman bayi yang di car seat. 

Kepo nyobain Combi car seat punya Onty Sipa pas kondangan. Kayaknya saya salah masang. Strapnya belum kepasang...