Moving: the trip

Pindah itu stressful. 

Pindahan sama bayi... enggak kelar-kelar. 

Let's go back a little. About 2 weeks ago, my small family, my sis family, and our parents finally move to Jakarta from Yogyakarta.

Dan pindahan sama 2 bayi (usia 3 bulan dan 2 bulan) itu ternyata ribet. Dari semua moda transportasi, kami berenam sepakat pakai mobil. Not a good decision apparently 😔😔

Plusnya

+ bebas, Zedd mau nangis, ngamuk, pipis, enggak ada yang keganggu. Enggak perlu kawatir dipliri'in penumpang-penumpang lain. 

+ bagasi juga bebas. Bebas disini maksudnya saya bebas bawa coolex box 18 liter buat diisi ASIP saya plus ASIP nya Sipa. Saya dan Sipa juga bisa bawa stroller, yang mana stroller Zedd and Rafa itu mayan gede, Babyelle X-plorer and Cocolatte X- Trip (enggak yakin sama tipenya).

+ space paling luas dibanding pesawat atau kereta. Setelah sempet galau mau pakai car seat atau pakai sistem kasur ala Yang Kung, akhirnya  Yang Kung yang menang. Walaupun enggak sesuai standar keamanan bule-bule, baby Zedd imo kelihatan lebih nyaman di kasur. Kalau naik kereta atau pesawat, kayaknya itu kasur enggak akan muat deh. At one point, kasur itu bisa sekalian buat ganti popok. Rafa yang ada di mobil 2, kadang pindah ke mobil 1 buat ganti popok. 

Minusnya perjalanan sama bayi naik mobil

- lama... Jogja-Jakarta standarnya emang udah 8-10 jam perjalanan. Karena bawa baby Zedd and baby Rafa. Akhirnya diputuskan nginep di Pekalongan, sekalian ketemu sodara-sodaranya Yang Uti. Ya jadi 2 hari lah. Berangkat dari Jogja, Sabtu pagi. Nyampe Jakarta Minggu malem. 

- deg-degan masalah ASIP. As many mommies already know. ASIP itu rentan banget rusak. Alhamdulilah semua ASIP bisa sampai Jakarta masih dalam keadaan beku. 

Belakangan saya ngerasa mending naek pesawat. Cuma 1 jam. Kalaupun  baby Zedd rewel atau ngompol, terus saya dipelototin, ya kan cuma 1 jam. Kayaknya ASIP juga bakal lebih aman. Cuma stroller yang enggak tahu gimana nasibnya.