Nah, kata Uti, kalau mau perpanjang SIM itu harus di alamat SIM-nya. Duh, udah pusing deh saya. Enggak cuma saya harus minta cuti, saya juga harus ngeluarin biaya pulang Jogja yang enggak sedikit. Fyi, tiket ke Jogja itu bisa lebih mahal daripada ke Singapore lho. Dan ngomong-ngomong soal ke Singapore, saya bokek kek karena abis liburan ke sana beberapa minggu sebelumnya.
Untungnya, Mbak Bos bilang bahwa sekarang udah bisa kok perpanjang di mana aja. Wah, bisa hemat dong!
Akhirnya hari Sabtu, sehari sehabis Idul Adha, saya ke mobil SIM Keliling, sambil Bismillah. Kalau enggak bisa ya emang harus pulang Jogja.
Si Bapak yang saya tanya itu bilang coba cari ke kampus STEKPI. Itu kampus literally di belakang kantor polisi itu. Setelah sebelumnya setengah mati nyari fotokopian yang buka, saya ke STEKPI (sekarang jadi Universitas Trilogi), dan si bus SIM Keliling udah siap! Woohoo...
Alhamdulilah nya, yang ngantri enggak sebanyak di bus STNK Keliling. Saya deg-degan nanya, boleh enggak saya perpanjang di Jakarta walaupun alamat saya di Jogja. Jawabannya: BOLEH!!
Untung saya udah fotokopi walaupun sekenanya. Yang dibutuhkan cuma fotokopi KTP doank. Karena saya perpanjang SIM A dan C, ya saya harus nyediain 2 fotokopi KTP.
Langsung saya kasih dan antri sebentar. Dipanggil, terus foto, dan cetak SIM, kelar deh.
Gampang banget!!
Saya bayar sekitar Rp 345 ribu buat perpanjang 2 SIM itu. Enggak perlu khawatir pungutan aneh, wong ditulis kok biaya semuanya di pintu Bus.
Jadi KTP Popo itu udah berubah alamat, ngikutin KK kami. Tapi SIM nya masih alamat orang tua Popo. Dulu, kalau gini kasusnya, Popo harus ke kantor polisi lalu lintas (please correct me if I'm wrong, pokoknya kantor polisi yang ngurusin SIM) di Sleman, tarik berkas, trus masukkin berkas itu ke kantor yang di kota Jogja.
Sekarang enggak perlu. Popo bisa perpanjang SIM di bus itu dan sekalian ditulis alamat baru ngikutin KTP. Waaa... enaknyaaa...
Percayalah, hal sekecil ini penting buat anak rantau. Hehehe...
To sum up, ini yang harus disiapin buat perpanjang SIM di bus SIM Keliling.
- siapin fotokopi KTP beberapa lah, buat jaga-jaga.
- Datang pagi biar enggak lama antrinya (atau biar ada waktu nyari bus yang bener kalau ternyata salah bus kayak saya).
- Siapin uang.
- Dandan biar enggak kucel kayak saya.
Nah, waktu saya perpanjang itu, sempet ada kendala. Listrik di bus sempat mati, karena ada gangguan listrik di daerah situ.
Salutnya, petugas langsung sigap beli bensin dan nyalain listrik pak tenaga bus itu sendiri. Pas banget itu giliran SIM saya dicetak. Dalam waktu 10-15 menit, listrik udah nyala lagi dan saya langsung dapat SIM.
Respect deh sama bapak-bapak petugas di sana. 😄