Jujur, saya jadi enggak pernah mikir apa-apa soal keuangan. I let it flow. Kebetulan saya dibesarkan dengan gaya hidup yang biasa aja dan diajarin nabung. Alhamdulilah nya, abis kawin pun, gaji saya dan Popo, cukup.
Sampai 1 titik, saya enggak kerja lagi. Income cuma dari Popo. Langsung berasa, OMG, I need money!
Disitu saya baru ngerasa melek tentang pentingnya ngelola keuangan. Itu awal perkenalan saya dengan profesi financial planner. Enggak, saya enggak langsung pakai jasa mereka. Gile aja. Nganggur malah pakai jasa financial planner (FP). Hahahaha...
Saya mulai dari baca buku keuangan. Jangan pikir buku keuangan yang rumit yah. Saya enggak paham kalau udah mulai rumit. Buku yang saya baca pertama kali itu karangan Prita Ghozie, yang ternyata cocok banget buat emak-emak kayak saya.
Selain dibahas soal dasar bikin perencanaan keuangan, dibahas juga soal pendidikan anak, liburan keluarga, beli gadget. Things that are already in the back of my head but I don't know what to do with it.
Seru baca, saya beli lagi buku karangan Prita dan Farrah Dini. Dua-duanya sama cewek, tapi buku karangan Farrah ini lebih cewek lagi, karena bahas soal kebutuhan kita nih, para cewek dari yg abg-uzur, buat ngafe, spa, perawatan, jajan yang hits.
Apa terus dengan baca buku, saya jadi bisa merencanakan keuangan? I'm proud to say, lumayan lho. Setelah saya enggak kerja, kami tetep bisa survive, bahkan nambah aset guna dan tabungan. Malah kerasa lebih banyak nabung setelah saya enggak kerja.
Tapiiiii... tetep enggak bisa kayak yang ditulis di buku-buku itu. Emang aset nambah, tapi enggak signifikan. Ya iya lah ya. Masa dari buku doank terus saya bisa setara sama mbak Prita dan mbak Farrah yang sekolah khusus buat jadi FP.
Hal lain yang menggelitik itu, semua buku-buku itu ngasi tau betapa penting dan gampangnya buat investasi reksadana dan saham. Apalagi jaman sekarang, jauuuuuh lebih mudah daripada dulu. Reksa dana bisa dari 500 ribu-1 juta (malah kayaknya kurang dari itu deh.) Saham juga start dari segituan. Tapi kami selalu mentok di baca dan niat doank. Intinya, kami tetep enggak dong! Huhuhu...
Tahun 2016 kemarin saya memberanikan diri ngontak FP, iseng aja nanya. Sebenernya harganya berapa sih? Kan selama ini kayaknya ngawang banget bayangin biaya FP. Saya bahkan mikir kalau jasa FP ini akan saya butuhkan kalau saya dapat undian 100 juta atau 1 milyar gitu, dan bingung uangnya mau diapain. Hehehehe...
Kembali ke ngontak FP, saya nanya berapa gaji minimal baru bisa pakai jasa FP. Soalnya kalau tanya harga, pasti jawabannya bakal ngambang juga. Macam tanya harga ke desainer kebaya.
Enggak pakai lama ada email masuk yang ngasi jawaban tentang gaji minimal. Dan ternyata angkanya enggak beda jauh dari UMR Jakarta lho.
FP ini pun ngajak ketemuan buat tahu lebih lanjut. Saya masih ragu-ragu, karena balik lagi kami ini cuma keluarga kecil dengan duit seadanya. Setelah diskusi sama Popo, udahlah coba ketemu dulu aja. Lihat gimana.
Beberapa minggu setelahnya, saya ketemu sama FP, ada 2 orang dari mereka, 1 senior 1 junior. Ngobrol, saya kasih tau keadaan keuangan kami dan apa-apa aja yang kami inginkan.
Karena udah baca buku-buku keuangan, saya tahu target kami itu,
- dana pendidikan Zedd
- Investasi buat pensiun
- Misc kayak liburan, hp, laptop, renov apartemen dll.
Dari ngobrol itu, FP jelasin kalau ada 2 jenis service, mau per paket aja, kayak, tolong itungin dana pendidikan, atau tolong itungin dana beli rumah, dll. Atau kontrak setahun, dimana keuangan kami akan dipantau berkala dan mencangkup semuanya. Kelar meeting, mereka bilang akan kirim email penawaran harga.
Balik diskusi lagi sama Popo setelah nerima penawaran harga. The price is quite expensive for us. Tapi kalau dibagi per bulan, ya enggak segitunya sih. Dan karena mereka yang akan ngatur, slot dana buat bayar biaya itu, mereka yang ngurus.
Saya sempat mikir, duh duit segitu buat bayar FP dapat dari mana? Eh, ternyata mereka yang mikirin.
Saya juga sempet tanya langsung sama mbak FP, soal kekhawatiran saya soal "layak enggak sih orang dengan duit pas-pasan gini pakai FP?"
Jawabannya masih saya inget lho. She said, kalau duitnya udah ada mau, kerjaan saya gampang dong mbak, tinggal masuk-masukin duitnya. Justru tugas FP adalah mastiin kalau duit kami bisa dialokasikan secara maksimal dan syukur-syukur bisa nambah aset.
Hehehehe... mbaknya bisa aja.
Oiya, menurut mbak FP, keuangan saya ini relatif simple. Karena kami enggak punya hutang atau pajak atau apalah. Kalau misalnya keuangan saya lebih rumit, ya fee FP nya juga bakal rumit.
Alhamdulilah... berarti saya dan Popo masih bisa ngatur keuangan lah. Enggak besar pasak daripadan tiang gitu.
Habis meeting sama saya, FP akan kasih penawaran harga dan habis itu saya lepas tangan, alias semua udah masuk ke ranahnya Popo. Hahahahaha... Singkat cerita (panjang sih aslinya), kami akhirnya milih untuk kontrak setahun. Dan sekarang masih proses.
I'll write more about what changes after we have our own FP.
Mbak, bs diemail kah? Pengen nanya soal ini
ReplyDeleteHi Ekasofia,
DeleteSure, saya coba jawab asal enggak terlalu private ya pertanyaannya. My email is nadia.sarasati@gmail.com.
Hi Mbak, sepertinya kita dateng ke FP yang sama :D
ReplyDeleteSaya juga lagi bingung bakal pakai FP itu atau ngga, salah satunya karena biayanya. Setelah pakai FP perbedaannya gimana Mbak?
Hai Ksatrio,
DeleteIya kah? Akhirnya pakai FP atau enggak nih? Perbedaannya not bad kok. We did get better financially. Tapi apa itu worth the money, belum bisa disimpulkan nih. Karena kami masih kontrak.
I plan to write about this, tapi mungkin bulan depan, karena nunggu habis kontrak sama si FP. Biar pas nulis, udah bener-bener kelar kontraknya dan kelihatan hasilnya.
Akhirnya jadi pakai per bulan ini.
DeleteDitunggu tulisannya, ya!
Hi Mbak Nadia & Mas Ksatrio,
Deleteboleh tau resultnya bagaimana setelah pakai FP ini? Karena aku juga rencananya mau konsultasi ke mereka. Thanks!
Hi Chitora,
DeleteKalo saya sih lumayan, ya. Jadi jelas pengeluarannya untuk apa aja dan ke pos mana aja. Untuk harga emang keliatannya besar di awal tapi worth the money kok.
hi mba nadia dan mas ksatrio, saya baru saja pakai jasa FP ini. thanks berat tulisan dan diskusinya. lagi mikir apa pakai jasa manage portofolio saham (dibelanjakan mereka lsg instead of kita yg purchase sendiri), is it recommended? atau mending decide sendiri sambil belajar analisis didampingi mrk yah?
DeleteDear mba nadia, kalo boleh tau, setelah beres kontrak dengan FP nya, gimana kesimpulannya? kerasa bener ga manfaatnya?
ReplyDeleteHai, udah update di postingan bulan September ini ya. :)
Deletehttp://nadiasarasati.blogspot.com/2018/09/setahun-setelah-pakai-jasa-financial.html
itu linknya.
Dear mba nadia, kalo boleh tau, setelah beres kontrak dengan FP nya, gimana kesimpulannya? kerasa bener ga manfaatnya? (UP) :D
ReplyDeleteHai, udah update di postingan bulan September ini ya. :)
Deletehttp://nadiasarasati.blogspot.com/2018/09/setahun-setelah-pakai-jasa-financial.html
itu linknya.
Hai Mba Nadia, gimana setelah abis kontrak dengan FP? Worth the money ga?
ReplyDeleteHai, udah update di postingan bulan September ini ya. :)
Deletehttp://nadiasarasati.blogspot.com/2018/09/setahun-setelah-pakai-jasa-financial.html
itu linknya.
Hi Mba Nadia, boleh share kisaran biayanya dan bagaimana hasilnya?
ReplyDeletekelinci99
ReplyDeleteTogel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
yukk daftar di www.kelinci99.casino