Dari awal nikah saya dan Daddy milih tinggal di apartemen. Pertimbangannya klasik: kami dari kampung, enggak kuat sama perjalanan desek-desekan di krl/bus atau naek motor sampe 1 jam lebih tiap hari.
Plus minus tinggal di apartemen udah banyak yang tahu. Deket kemana-mana tapi sempit. Fasilitas lengkap tapi apa-apa mahal. Dan perspektif lainnya, termasuk bagaimana apartemen enggak ideal untuk bayi.
Pemandangan dari apartemen pertama yang kami sewa. Sebelahnya sungai and we could see Jakarta from the top... Best-view-ever!
Menurut saya, apartemen justru pas buat bayi dan ibu yang tanpa ART, menurut saya yah... Ini yang saya rasain sebagai ibu baru yang enggak punya ART.
Alasan pertama saya suka apartemen itu laundry. Saya enggak punya waktu buat nyuci, jemur, setrika (keren lah kalau ada new mommy yang bisa, saya kewalahan). Jadi saya tinggal telpon, laundry diambil dan dianter. Ini juga berlaku buat galon dan gas.
Coba kalau saya di landed house, saya harus keluar rumah, gendong bayi, bawa ke laundry naek motor. Widihhh... Enggak kebayang.
Alasan kedua, saya bisa jalan kaki buat belanja, mau itu belanja harian atau belanja dadakan. Misalnya popok abis, saya enggak perlu keluar naek motor. Cukup pake Ergo atau bawa stroller, turun ke bawah buat ke mini market 24 jam atau ke supermarket di bawah. Tinggal milih.
Ya sekarang emang ada jasa anter ojek itu sih, tapi tetep lebih cepet kalau saya turun dan beli sendiri ke mini market.
Alasan ketiga itu aman. Oke ini emang enggak mesti. Namanya orang jahat dimana-mana ada. Tapi in general, saya ngerasa lebih aman karena di bawah ada security dan access card buat naik. Jadi kalau Daddy pulang malem atau dinas luar, saya ngerasa lebih tenang.
Lantai saya juga tinggi, jadi enggak mungkin ada yang bisa manjat.
Selain security, di bawah banyak toko dan mini market yang buka 24 jam. Jadi lingkungan sekitar saya rame terus.
Alasan keempat, ada posyandu. Ihiiyy... Posyandu ini katanya diinisiasi ibu-ibu di apartemen yang kerja sama dengan dinas setempat. Ini info yang saya dapet waktu ngobrol sama bidan posyandu itu.
Jadi tiap bulan bisa diukur tumbuh kembangnya baby Zedd. Pas imunisasi juga bisa disini dengan bayar seikhlasnya. Uang ini pun setahu saya untuk operasional posyandu, karena ibu-bayi juga dapet makanan pendamping. Asik deh...
Saya sendiri termasuk ibu-ibu yang percaya sama bidan dan instansi pemerintah (karena saya tahu ada yang imunisasi nya harus ke dsa, termasuk si Sipa). Wong sekarang jadi pns itu susah bener.
Sejauh ini Pipi Bapao sehat. Yah mantep-mantepnya orang tua aja sih.
--
Sekarang saya enjoy tinggal di apartemen dengan segala plus minus nya. Belum tahu mau sampai kapan. Yang jelas, worst case scenario, kami masih di apartemen ini sampai Zedd mulai sekolah, di sini juga ada preschool dan tk kok. Hehehe...
No comments:
Post a Comment