Monday, April 4, 2016

Review baby chairs, Ingenuity vs Family

Si Pipi Bapao geneb 7 bulan a couple days ago. Jadi saya udah MPASI hampir sebulan. Selama sebulan itu saya udah memakai 2 baby chair, Ingenuity baby base 2-in-1 booster seat sama Family stroller/baby chair (saya masih enggak tahu itu sebenarnya apa, kayaknya sih stroller). Anyway, setelah sebulan pakai 2 baby chairs itu, ini review awam saya:

-Ingenuity
Pertama mau bahas si Inge. 

Dari harga, buat saya itungannya medium, which is around Rp 600 ribuan. Di toko yang saya beli, saya sempat ditawarin yang harga Rp 300 ribuan sama Rp 1 jutaan. So I chose the middle price point.

Barang yang saya dapat, ya booster seat-nya, 1 strap panjang dan tray yang disimpan di bawah seat, 1 strap pendek, 1 mainan krincing-krincing buat dipasang di tray. Strap panjang itu dipakai buat masang Inge ke kursi makan. Karena saya enggak punya kursi makan, saya belum nyoba fitur ini.

Mainannya kecil sih, tapi ngefek banget pas Pipi Bapao masih spoon feeding. Sejak BLW, mainan itu malah mengalihkan fokusnya, jadi enggak saya pakai.

Next is about the buckle. Ya ampun keras banget itu buckle. Kalau enggak ada Daddy Bapao, saya enggak pasang buckle-nya saking susahnya nyopot buckle itu. This is very unsafe sih. Dan Zedd pernah hampir njelungup waktu saya sibuk bebersih tray-nya.

Kalau alasan buckle itu susah dibuka pasang buat safety, lha Ergo baby carrier atau Combi Cocoro car seat yang pernah saya coba, buckle-nya enggak keras kayak gitu.

Pindah ke material. Buat saya materialnya standar material barang bayi which is plastik, buat body dan tray, dan semacam kayak karet buat insertnya. Semuanya anti air dan gampang dibersihin kalau liquid, kalau teksturnya yang pliket macam nasi atau mashed sweet potato, ya perlu digosok dikit.

Penampakannya kalau dipakai:
Waktu sarapan telor bareng Daddy Bapao.

Ini diprotes sama Yang Uti. Katanya Zedd kesempitan. Awalnya memang terlihat gitu,  tapi setelah beberapa hari, itu justru longgar loh. Saking longgar-nya, selalu ada makanan yang jatuh dari tray trus masuk kebawah paha-nya. 

Haduh, kebayang gimana bersihin Zedd abis duduk. Pahanya yang montok itu squeeze jeruk, ubi, tomat, euhhh...

Tray-nya sendiri kecil. Ya emang enggak bisa gede juga sih. I think it's any booster seat's problem. In comparison with high chair, tray-nya kecil banget. Jadi makanannya banyak yang gampang kebuang atau jatuh.

Itu tangan kirinya udah entah ngelempar apa... -_-

Si Inge ini enggak bisa dilipet kayak booster seat merk lain, like Mastela atau Pliko (yang harganya juga di bawah Inge). Buat saya enggak masalah, karena saya juga males bawa-bawa dan masang booster seat kalau makan di luar. 

Tapi buat yang suka travel, mungkin bisa jadi pertimbangan.

Insertnya yang warna-warni itu lumayan empuk dibanding enggak pakai insert sama sekali. Dan insert ini bikin si Inge unyu abis, dibanding merk-merk lain. 


-Family
Family ini merk lokal yang udah cukup lama beroperasi. Dari saya kecil sampe saya punya anak kecil, udah ada merk ini.

Harganya bersahabat, around Rp 300k ajah. Sayangnya kalau saya ke ITC, kok enggak pernah lihat merk ini di toko-toko bayi. Justru banyak merk luar kayak si Inge, atau Summer Infant. Mungkin saya kurang jeli kali lihatnya.

Yang Uti sendiri beli ini pas lagi belanja ke Carefour. Yup, di Carefour.

Penampakan si Family ini paten. Skrup dimana-mana. Tray-nya enggak bisa dicopot. Bagian kursinya plastik tanpa insert. 

Karena bentuknya fix, jadi Pipi Bapao harus di protect bantal sana sini biar enggak goyang, soalnya Family ini jadi longgar. Saking longgarnya, kadang Zedd bisa makan sambil jegang loh, hehehe... Kok turun almarhum Simbah Buyut dari Pekalongan Nak? Ngangkat dia pun sedikit ribet karena tray-nya enggak bisa dilepas.

Buat saya, dan mungkin parents today, kursi longgar kayak gitu artinya unsafe. Tapi buat para Eyang. Wah ini bagus nih, cucuku jadi enggak sesak pas duduk. Dan para Eyang pun lebih prefer ganjel bantal biar empuk.

Buckle-nya jelas enggak sekenceng Inge. Malah jadi terkesan rada basa-basi buat saya. Tapi gampang dilepas loh.

Family ini ada rodanya. Ini yang bikin saya mikir kalau Family ini stroller. Jadi multi fungsi juga loh baby chair ini.

 Jegang ihiyy... 

Saya lupa pernah cerita atau belum, tapi pernah di mall bawah, sampai ada ibu muda yang nanya di mana belinya? Hehehe...

Kayaknya di lautan stroller yang bulky di mall, at one point this cute small Family stroller is a better option for some parents.
Itu buckle-nya udah kepasang. Tetep bisa miring kanan kiri dikit...

--

Itu 2 review saya. Kalau saya bisa turn back time, saya akan tetap milih Inge instead of Family for one main reason, Inge is too darn cute. Hehehe...

Alasan lain karena Inge lebih kecil dari Family and I just have too little space in my tiny apartment.

Next reason karena Inge bisa dipakai sampai Pipi Bapao toddler di atas kursi biasa. Whereas family ya enggak bisa. Kalau nanti kami makan di meja makan, Family enggak mungkin disejajarkan sama meja makannya. Thus Inge, for me, is a better investment, considering the time of usage. 

1 comment:

  1. This blog is really helpful to deliver updated educational affairs over internet which is really appraisable. I found one successful example of this truth through this blog. I am going to use such information now.
    buy buy baby booster seat

    ReplyDelete

Tentang Bawa Keluarga ke Belanda dengan beasiswa LPDP

  Udah hampir balik, malah baru update soal berangkat. Hehehehe…. Nasib mamak 2 anak tanpa ART ya gini deh, sok sibuk. But here I am, nulis ...